5 Urban Legend Jepang yang Bikin Cerita Horor Indonesia Gak Ada Apa-Apanya

Jika membandingkan cerita horor Indonesia dengan deretan urban legend Jepang ini, mungkin akan membuatmu bersyukur tinggal di Indonesia bukan di Jepang.Jepang dikenal sebagai salah satu negara terdepan dalam urusan teknologi. Bahkan hampir semua teknologi terkemuka di dunia saat ini, pasarnya telah dikuasai oleh negeri Matahari Terbit tersebut.Nah tapi di balik statusnya sebagai negara maju, nyatanya masih banyak masyarakat Jepang yang percaya terhadap hal-hal mistis di luar akal sehat. Bahkan mitos-mitus urban legend yang masih dipercayai turun temurun membuat Jepang menjadi salah satu negara dengan kisah urban legend paling menyeramkan.[read_more id="290349"]Kalau tak percaya, berikut ini Duniaku.net rangkum 5 urban legend Jepang paling terkenal dan menakutkan. Bahkan saking ngerinya, membuat cerita horor Indonesia gak ada apa-apanya.[page_break no="1" title="Sadako"]Dari sekian banyak urban legend Jepang, mungkin Sadako lah yang cukup terkenal. Saking menyeramkannya, Sadako pun dibuatkan film horornya bertajuk The Ring dan Sadako vs Kayako.Konon kisah Sadako ini bermula ketika seorang gadis muda yang tinggal bersama neneknya di pinggiran desa Teitan menghilang sejak beberapa hari. Kemudian diketahui jika sang gadis ditemukan tewas di dalam sumur. Namun penyebab kematiannya tidak diketahui.Sejak saat itu, penduduk desa sekitar sering sekali diteror oleh sesosok gadis yang muncul di dalam sumur, seakan-akan memiliki dendam yang belum terbayarkan.[page_break no="2" title="Teke-Teke"]Berbeda dengan Sadako yang meninggal di dalam sumur, urban legend Teke-Teke menceritakan seorang gadis yang badannya terlindas oleh kereta api dan terbagi menjadi dua. Kematiannya itu nyatanya meninggalkan banyak misteri karena teke-teke sering kali bergentayangan mencari mangsa untuk membalas dendam.Teke-teke diceritakan muncul membawa sabit, berjalan dengan kedua tangannya dan akan mengejar korban dengan sangat cepat. Saat ia berlari terdengar suara tek-tek sehingga dinamakan Teke-teke.[page_break no="3" title="Hanako-San"][duniaku_adsense]Urban legend Jepang selanjutnya adalah Hanako-san. Konon untuk bisa bertemu dengan Hanako-san, kamu harus masuk ke toilet umum di bilik ketiga dan mengetuk tiga kali dan menanyakan apakah ada orang. Hanako-san akan membuka pintu dan muncul dengan tubuh yang berlumuran darah. Hanako diduga sebagai arwah anak kecil yang bunuh diri karena dibully teman-temannya di sekolah.Kisah Hanako-san mungkin sedikit mirip dengan mitos 90an yakni Mr.Gepeng. Konon Mr. Gepeng bakal muncul ketika kamu mengetuk pintu kamar mandi sebanyak tiga kali. Karena mitos ini lah, banyak anak kecil, terutama anak SD yang akhirnya takut untuk pergi sendiri ke kamar mandi sekolah. Ya mungkin kamu salah satunya.[page_break no="4" title="Daruma-San"]Diceritakan Daruma-san adalah seorang gadis yang meninggal karena terpeleset di kamar mandi. Urban legend Jepang ini akan muncul dari dalam sebuah bath-up dengan mata melotot, lalu mengikuti orang yang telah melihatnya sepanjang hari sebelum dibunuh.[page_break no="5" title="Kuchisake Onna"]Seperti namanya, Kuchisake Onna yang berarti wanita bermulut sobek memiliki penampilan yang menyeramkan. Hantu ini merupakan jenis siluman dalam mitologi Jepang dan berwujud seorang wanita yang selalu menutup mulutnya yang robek.Konon Kuchsake Onna adalah seorang wanita yang merupakan korban operasi wajah yang gagal, dimana sang dokter tak sengaja memotong mulutnya sampai robek. Versi lain menyebutkan jika ia adalah wanita muda yang hidup di zaman Heian dan merupakan istri atau selir samurai. Suatu ketika si wanita tertangkap basah selingkuh dan suaminya yang kesal langsung menebas katanaya ke arah mulut hingga kuping.[duniaku_baca_juga]Deretan cerita urban legend Jepang di atas membuktikan jika Jepang tak hanya terkenal akan teknologinya saja, tapi juga berbagai kisah horor yang menyeramkan.Diedit oleh Febrianto Nur Anwari

5 Urban Legend Jepang yang Bikin Cerita Horor Indonesia Gak Ada Apa-Apanya

Editorial Team

Tonton lebih seru di