Worth-to-buy
di sini
di sini
capacitive
multi-touch
- Bekerja di Jaringan: GSM 850 / 900 / 1800 / 1900, HSDPA 850 / 900 / 1700 / 1900 / 2100, dan LTE atau Long Term Evolution atau biasa disebut 4G (hanya area tertentu, seperti di Amerika). Di sisi radio ini, Galaxy Nexus menjadi Droid pertama yang mendukung pentaband, dengan 21Mbps HSPA+ (bekerja di jaringan 2100, 1700 / AWS, 1900, 900, dan 850MHz), dan mampu bekerja di hampir semua operator dunia, bahkan yang sudah mendukung jaringan LTE alias 4G di US.
- Dimensi: 135.5 x 67.9 x 8.9 mm. Ukuran Galaxy Nexus tidak bisa dikatakan kecil, namun juga tidak begitu merepotkan digenggam dengan satu tangan seperti Galaxy Note. Smartphone ini semacam medium SUV. Ukurannya begitu pas untuk fungsi tertentu (multimedia misalnya), namun keseluruhan tetap menyusahkan untuk dipakai sehari-hari. Perlu dibiasakan membawanya, sampai benar-benar bisa merasa nyaman.
- Berat: 135 g
- Layar: Layar sentuh berjenis capacitive 4.65 inchi 16 juta warna (atau 24 bit), resolusi HD (1280 x 720 pixel), berbahan Super AMOLED, mendukung multi-touch, dengan waktu respon 0.01ms; dilapisi permukaan oleophobic, dan penampang dibuat melengkung - disebut Contour Display, yang terbukti nyaman bagi tangan dan jari ketika mengetik. Detail lain, panjang x lebar layarnya adalah 57.9 x 102.93 mm. Dan kerapatan untuk setiap inchinya mencapai 315.9 PPI atau pixel/inchi.
[/caption]
- Chipset: Dual-core 1.2GHz Cortex-A9 MPCore CPU (jenis ARMv7, mendukung Adobe Flash), yang tergabung dalam satu SoC (system on Chip) TI OMAP 4460. Detail apa saja yang ada dalam SoC ini sendiri sebagai berikut: Dual ARM Cortex-A9 Harvard Superscalar processor core, LPDDR2 memory interface, embedded image signal processor (mendukung kamera hingga 20MP, mendukung kamera 3D stereosopic hingga 12MP), 2D/3D graphics acceleration (IVA 3), GPU-nya sendiri menggunakan core PowerVR SGX SGX540 dengan kecepatan 300MHz (dan GPU tersebut mendukung OpenGL ES v2.0, OpenGL ES v1.1, OpenVG v1.1, EGL v1.3), SmartReflex 2 technologies, M-shield mobile security, ARM TrustZone, HDMI output, Composite dan S-video TV output, dukungan untuk monitor XGA/WXGA dengan oputput16 juta warna (24-bit definition), bisa menggunakan fitur High Speed USB 2.0 On-The-Go, video encode/decode hingga 30fps dengan kualitas 1080p , video encode/decode stereoscopic 3D dengan kualitas 1080p, TWL6040 power management. Satu hal lagi, ARM Cortex-A9 yang terpasang dalam SoC TI OMAP 4460 ini maksimal bisa bekerja hingga kecepatan 1.5GHz untuk setiap core-nya. Jadi bisa ditebak, nantinya bisa jadi ada varian Galaxy Nexus lain dengan prosesor yang lebih tinggi, atau ada juga hasil modding kernel-nya yang mampu meng-overclock hingga 2GHz
- Kapasitas RAM: 1GB (penting untuk menjamin lancarnya eksekusi banyak aplikasi bersamaan)
- OS: Android 4.0 Ice Cream Sandwich
- Internal Storage: 16/32GB storage (yang mana seperti kebiasaan Samsung, bakal dipartisi juga untuk jatah ROM. Biasanya dari nilai aslinya diambil 2 GB untuk ROM). Sayangnya, kamu hanya bisa bertahan dengan internal storage ini saja, karena Galaxy Nexus tidak menyertakan port microSD. Jadi jika kamu termasuk ingin membeli sekaligus menjadikannya sebagai pusat game mobile portable, opsi terbaik adalah versi 32GB - mengingat data game Droid sekarang rata-rata membutuhkan jatah 500 MB. Dan sayangnya, yang pertama kali dijual di Indonesia itu yang versi 16 GB, dan dengan jatah yang available untuk kita pasti hanya sekitar 12 GB saja!
[/caption]
- Kamera: Seperti Nexus S, Galaxy Nexus kameranya hanya 5 megapixel, mendukung auto-focus dengan fitur face detection, touch focus dan geotagging; Mampu merekam video full HD (1080p) pada 30fps, ada flash LED, kamera depan dengan resolusi 1.3 megapixel alias 1280 x1024 pixel, mendukung video-calls, serta touch-to-zoom saat merekam.
- Konektivitas: Ada Wi-Fi a/b/g/n, bisa untuk Wi-Fi hotspot alias tethering, Bluetooth 3.0, port microUSB standar (bukan MHL seperti pada Galaxy S2), GPS dengan A-GPS, port audio 3.5mm, serta chip NFC.
- Fitur lainnya: Material bertekstur yang disebut Hyper Skin di bagian belakang untuk mempererat genggaman tangan, sensor accelerometer (mendeteksi gerakan), proximity (mengenali jauh dekat layar dengan suatu obyek), notification LED serta barometer sensor. Sensor terakhir tersebut sudah digadang-gadang dari awal tahun ini bakal menjadi satu fitur menarik Android di masa mendatang. Namun sampai saat ini, kita belum mendapat bukti nyata digunakan untuk apa sensor tersebut. Namun jika memahami fungsi barometer sebagai pengukur tekanan udara, bisa saja sensor tersebut nantinya dimanfaatkan untuk mendeteksi perubahan cuaca yang tiba-tiba (peringatan bakal terjadinya badai misalnya), atau bahkan mungkin untuk aplikasi lain seperti game? Untuk mengetahui wujud kegunaan sensor ini, perangkat dengan sensor barometer seperti Galaxy Nexus atau Motorola Xoom, bisa meng-install Barometer HD dari Android Market.
- Baterai: Li-Ion 1,750mAh, yang memang lebih besar daripada Galaxy S2. Namun saya tidak menjamin bakal lebih irit, kecuali kamu mematikan Background Sync serta koneksi data. Oh ya, di baterai Galaxy Nexus ini jelas tertera kalimat Near Field Communication, alias NFC. Berbeda dengan Galaxy S2 yang rancu, walaupun diklaim memiliki NFC, namun tidak ada indikasi chip tersebut di dalam tubuh Galaxy S2. Namun banyak sumber menyebutkan, seperti di sini, bahwa chip NFC memang sudah terintegrasi dalam mainboard Galaxy S2, hanya tinggal menunggu diaktifkan saja. Semoga saja update software Android 4.0 Ice Cream Sandwich untuk Galaxy S2 juga langsung membuka fungsi NFC tersebut.
capacitive
softkey
earpiece
fixed-focus
video calling
lock screen/
docking station
Ice Cream Sandwich
user interface
high-tech
satu baris kecil
lockscreen,
landscape
capacitive
softkey
capacitive
softkey
sebelumnya
jelaskan
resize
stock launcher
stock launcher
shortcut
performance
Android Honeycomb
di sini
javascript
di sini
sebelumnya
di sini
oleophobic
gimmick
Galaxy Nexus: Make Yourself at Home
Galaxy Nexus: Calling All
