Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

SMA 1 PSKD, Siap Majukan Industri e-Sports Indonesia Lewat Jalur Pendidikan

Duniaku (D): Pertama-tama, kita ingin tahu apa alasannya SMA PSKD 1 ingin membuka program e-Sports?

Joey Siagian (JS):

skill-skill

survive

and thrive

e-Sports

e-Sports

e-Sports

e-Sports

Casting

streaming

cast/stream/channel

staff-staff

staff-staff

e-Sport

marketing,

power

platform e-Sports

e-Sports

e-Sports

market

demand

skill-skill

demand

demand

D: Benar sekali. Miskonsepsi masyarakat akan e-Sports memang harus diluruskan pak. Kalau boleh tahu, siapa yang pertama kali mencetuskan ide untuk membuat program e-Sports di SMA 1 PSKD ini?

JS:

advice

advice

background

e-Sports

Decision making

problem solving

e-Sports

D: Apakah program e-Sports ini semacam ekstra kurikuler?

JS:

e-Sports, online media

broadcasting,

entrepreneurship,

e-Sports

Lanjut ke halaman selanjutnya.

D: Nantinya, aktivitas yang akan dijalani siswa selama program ini apa saja?

JS:

screen time

in game

economic theory

decision making

conditioning

Di sistem pembelajaran kita sekitar 40% bahan pembelajaran itu dari guru, sisanya bebas dikembangkan oleh murid selama mereka bisa menjelaskan hubungannya dengan mata pelajaran tersebut. Kita tidak menggunakan sistem ujian/PR/soal (kecuali untuk berberapa mata pelajaran sains). Sistem kita lebih ke arah project, presentasi, penelitian, dan seterusnya dengan beban satu semester sebesar 5-6 item/project per mata pelajaran.Bagi anak-anak di program-program pembinaan, biasanya mereka mengkaitkan project mereka dengan bidang pembinaan yang mereka dalami supaya bisa mengembangkan pelajaran mereka seiring dengan bidang kegiatan mereka.D: Berarti programnya nanti akan langsung terintegrasi ke kurikulum utamanya ya?JS: Iya, untuk setiap anak program yang mereka ikuti akan terintegrasi dengan penjurusan dan kurikulum kelasnya. Sistem kita sangat berbeda sih, jadi memungkinkan. Kami tidak menggunakan kelas secara tradisional, dan murid pun tidak wajib masuk kelas. Di sekolah tradisional kegiatan sekolah lebih berpusat kepada jadwal dan nilai. Di sekolah kami, fokusnya pada independent learning dan exploration. Dan proses lebih penting daripada hasil akhir.D: Untuk program ini, pihak sekolah pastinya sudah bekerja sama dengan beberapa pihak. Kalau boleh tahu, siapa saja pihak yang sudah mendukung?JS: Iya benar. Beberapa yang mendukung seperti MSI, SteelSeries dan BitFenix. Mereka aktif sekali men-support program dan dari awal terlihat bahwa mereka melihat ini sebagai sesuatu dengan potensi panjang ke depan.D: Kalau di luar partner sponsor hardware, adakah pihak lain yang mendukung?JS: Selain sponsor ada pendukung-pendukung individual yang memberikan donasi. Lalu ada juga Garena Indonesia yang sedikit membantu dengan informasi dan data, lantas setelah program launching kita akan bicara lagi dengan mereka.D: Dengan membuka program ini, apakah nanti sekolah juga akan mendukung dan mengirimkan tim e-Sports ke event nasional atau internasional?JS: Yap. Kalau anak-anak qualify kita akan mengusahakan support ke event-event. Tapi itu masih akan butuh waktu yang signifikan. Mungkin 1-2 tahun baru bisa bicara luar Indonesia. Kalau untuk event lokal kita akan ikutkan tapi harus melihat lokasi. Karena ini program sekolah harus lebih hati hati. Misalnya kita tidak bisa ikutkan di event yang mengambil lokasi dimana peserta diperbolehkan merokok.D: Mantap. Oiya program ini bakal dimulai pas tahun ajaran baru besok ya?JS: Iya benar. Program sudah dibuka untuk tahun ajaran baru.D: Berbicara mengenai industri e-Sports di Indonesia, menurut Pak Joey sendiri bagaimana perkembangannya dewasa ini?JS: Potensi sangat besar (antara kain karena berberapa alasan-alasan seperti jumlah pengguna internet, jumlah penduduk, dan seterusnya), kalau dikemas dengan pintar bisa jadi sebuah industri besar. Tapi ada dua hal yang saya temukan yang sedikit mengecewakan (meskipun sudah ada pengalaman dengan hal ini di bidang game lain di Indonesia). Pertama, terlalu banyak pihak yang mencari untung jangka pendek (seperti sponsor yang menawarkan "price khusus" yang malah lebih tinggi dari pasaran), dan yang kedua (dan yang paling parah): banyak pelaku e-Sports sendiri YANG tidak menganggap e-Sport sebagai bidang legitimate. Kalau pelaku e-Sport saja merasa itu bukan bidang yang perlu dianggap, apalagi masyarakat umum.D: Terima kasih pak atas waktunya. Semoga program e-Sports dari SMA 1 PSKD ini bisa menghasilkan talenta-talenta baru di industri e-Sports Indonesia!JS: Terima kasih juga!

Share
Topics
Editorial Team
Febrianto Nur Anwari
EditorFebrianto Nur Anwari
Follow Us

Latest in Geek

See More

Inilah 2 Teori yang Menjelaskan Kenapa Patrick Bodoh

28 Agu 2025, 13:57 WIBGeek
dolittlethemovie.com

Qui deserunt non rep.

01 Okt 2023, 06:10 WIBGeek